RPP (Rencana Pembuatan dan Penjahitan) jaket kelas untuk warga Paimo ricuh. Sang penguasa kelas, Mas Rigan Satria, juga sudah terlihat jenuh mengurusi kasus yang melelahkan. Bahkan Kak Yohan 'Keclek' Irawan sebal dibuatnya. Pasalnya, manusia-manusia nyentrik Paimo sulit banget disatukan pendapatnya dalam hal ini. Ketika semua hampir sepakat, pasti ada saja gangguan yang membuat kesepakatan tidak tercipta lagi, dan lagi.
Mulanya masalah bentuk jaket, ada yang gak mau kalau modelnya sporty. Udah keseringan katanya. Ada yang minta model jas aja. Ricuh yang pertama.
Kemudian setelah model jaket sudah ditentukan, kini pemilihan warna yang diributkan. Ada yang gak mau hitam karena bahannya panas. Ada yang minta abu-abu. Ada yang minta merah marun. Ada yang minta hijau. Ada yang minta putih, biru, … Ricuh yang kedua.
Dan kemarin Senin, 15 Desember 2008, dilaksanakanlah jajak pendapat pemilihan warna jaket kelas. Dan hasilnya adalah warna dominan yangdigunakan adalah merah marun dengan warna resesif hitam. Fyuuh… akhirnya.
Masalah baru sekarang adalah baru seperempat dari jumlah manusia jenis homo sapiens yang numpang belajar di Paimo yang membayar DP alias uang muka buat jaket kelas. Sedangkan uang muka jaket harus segera di setorkan ke pembuat jaket sebagai tanda deal, dan supaya jaket yang sudah lama diidam-idamkan itu segera jadi. Tapi dasar rakyat Paimo itu sebagian besar sudah punya sifat dasar tambeng,bandel, ngaretan, ya tetep aja. Semoga Tuhan membukakan hati mereka dan melapangkan pikiran mereka, sehingga tujuan baik yang mereka niatkan segera tercapai. Amin.
Paimo, Paimo, ternyata ricuh benar dirimu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar